Wednesday, March 12, 2008

Semalam di Hongkong, Dua Malam di Shenzhen (IV habis)

Di Bandara Helikopter Xili, Shenzhen:



Keesokan harinya pada tangga 7 Maret 2008, jam 06:30 selepas sarapan pagi kami dijemput kembali di hotel seterusnya diantar ke Bandara khusus Helikopter di Xili, hanya anggota Kru C yang dijemput pagi itu, sementara Kru B akan di jemput pada Jam 10:00. Lima belas menit kemudian kami sudah sampai di Bandara Xili dan langsung check in, kemudian masuk kedalam ruang tunggu penumpang.

Kira-kira lima menit setelah semua rombongan sudah masuk ke dalam ruang tunggu, kami dipanggil untuk memasuki ruang briefing Helikopter untuk menyaksikan Video Helicopter Safety Briefing. Setelah selesai kami kembali duduk menunggu pengumuman pemberangkatan. Ketika jam menujukkan pukul 08:00 sesuai jadwal penerbangan sal;ah seorang Pilot menghampiri dan memberitahu bahwa penerbangan ditunda sampai jam 09:00. tanpa menjelaskan alasan penundaaan. Kami sudah biasa dan sangat berpengalaman dalam hal tunda-menunda penerbangan Helikopter, itu pasti karena keadaan cuaca yang tidak memungkinkan Helikopter terbang ke rig. JAdi biasalah pikir kami.

Tepat jam 09:00 pilot itu datang kembali menghampiri kami dan menjelaskan bahwa penerbangan kembali ditunda sampai jam 11:00. Dan kalau sampai jam 14:00 penerbangan tidak bisa dilakukan maka kami akan kembali ke Hotel dan akan di lanjutkan esok paginya. Seperti halnya tadi, pada jam 11:00 tepat sang pilot kembali memberitahu kami bahwa penerbangan belum bisa dilakukan dan kami diminta bersabar sampai jam 14:00. Makanan siang akan diantar ke mari jadi kalian tetap disini.

Mendengar penjelasan itu barulah kami mencari tahu apa gerangan yang menyebabkan penerbangan ditunda beberapa kali. Ternyata Helikopter tidak bisa terbang karena laut dan udara saat itu sedang di pakai Militer China latihan. Alaa maak.
Tidak berapa lama kemudian sebuah gerobak besi memasuki halaman Bandara Helikoper Xili membawa makanan siang. Ada kurang lebih 75 orang calon penumpang pada hari itu terdiri dari lima penerbangan dengan tujuan Rig berbeda. 12 orang diantara penumpang yang 75 orang itu adalah orang Indonesia, itu lah rombongan kami. Kami pun antri bersama-sama dengan rombongan lain.

Sementara antri saya memerhatikan menu makanan yang sedang dimakan dengan lahap oleh calon penumpang yang semuanya berkebangsaan China itu. Modelnya seperti empek-empek Cuma tidak digoreng tapi direbus dengan kuah seperti doup. Ada keraguan di dalam hati jangan sampai makanan itu bercampur dengan daging babi.

Sebelum teman-teman sampai pada makanan itu saya dengan inisiatif keluar antrian lalu menghampiri salah seorang yang sedanmg makan dengan lahapnya itu. “Apakah makanan yang anda sedang makan itu mengnadung babi?” tanyaku. “Iyah benar yang kami makan mengandung babi” jawabnya. Segera saya penggil semua teman-teman untuk keluar dari antrian karena makan di depan itu adalah babi. Akhirnya kami bubar meninggalkan antrian lalu mengabil tempat duduk di bawah pohon sambil minum soft drink. Kami sudah siap kalau memang ternyata makanan halal tidak datang terpaksa harus puasa makan siang pada hari itu, apa boleh buat namanya juga darurat.



Ternyata mereka tanggap dengan sikap kami yang meninggalkan antrian, karena tidak lama kemudian supply makanan kedua datang, kali ini mereka membawa Nasi dengan lauk Ikan dan sayur. Kami nikmati makanan itu di bawah pohon bersama teman-teman dengan hembusan angin sepoi-sepoi.

Selesai makan kami diberitahu lagi bahwa penerbangan akan dilakukan pada jam 16:00. Namun pada 15:30 infromasi dari markas tentara diperoleh bahwa penerbangan sudah bisa di laksanakan. Demikianlah kami Take off pada Jam 15:30 dari Xili menuju Rig Transocean Legend tiba pada jama 17:00 setelah menumpuh perjalanan satu jama dan 30 menit.

No comments: