Friday, March 14, 2008

Dari Drilling Tower Transocean Legend

Oleh:Solo Mamma


Rig Transocean Legend
Foto: Istimewa
Siang itu. ditengah teriknya matahari membakar tubuh seorang pria bersimbah peluh dalam balutan Wearpack warna merah sedang bertengger di puncak menara bor (derrick tower). Dipinggangnya melingkar peralatan Safety Harnes (sabuk pengaman) yang diikatkan ke belakang pada terali dinding menara. Dia berada pada ketinggian sekita 35 meter dari Drill Floor. Saat itu sedang melakukan pencabutan seratus tiga puluh joint drill pipe (pipa bor) yang berdiameter 5 inchi dengan panjang lebih kurang 29 meter tiap batang. Pencabutan pipa bor berlangusung setelah sebelumnya dilakukan circulasi pada sumur bor (well drilling).

Wednesday, March 12, 2008

Semalam di Hongkong, Dua Malam di Shenzhen (IV habis)

Di Bandara Helikopter Xili, Shenzhen:



Keesokan harinya pada tangga 7 Maret 2008, jam 06:30 selepas sarapan pagi kami dijemput kembali di hotel seterusnya diantar ke Bandara khusus Helikopter di Xili, hanya anggota Kru C yang dijemput pagi itu, sementara Kru B akan di jemput pada Jam 10:00. Lima belas menit kemudian kami sudah sampai di Bandara Xili dan langsung check in, kemudian masuk kedalam ruang tunggu penumpang.

Semalam di Hongkong, Dua Malam di Shenzhen (III)

Medical Check Up

Keesokan harinya (6/3/08) jam 07:30 selepas sarapan pagi semua Kru yang terdiri dari Kru A dan Kru B sudah dijemput oleh agent dari Hotel Ming Wah Convention Center untuk diantar ke Health Care Center International Shenzhen China guna menjalani Medical Check Up.

Tuesday, March 11, 2008

Semalam di Hongkong, Dua Malam di Shenzhen (I)

Oleh: Solo Mamma


Di Hongkong:





Pesawat Cathay Pacific, no penerbangan CX 718 jenis Air Bus A330 yang membawa kami terbang ke Hongkong lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada tanggal 4 Maret 2008, jam 09:45. Setelah terbang selama empat jam dan dua puluh menit CX 718 akhirnya tinggal landas di Bandara Hongkong International.
Seperti biasa bila passenger cabin (belalai gajah) sudah terbuka maka semua penumpang turun termasuk saya. Semua penumpang kecuali penumpang transit menuju counter desk Imigrasi sebelum sampai ke ruang Klaim Bagasi. Untuk mencapai counter desk imigrasi, penumpang harus naik kereta bawah tanah dua kali, lalu berjalan lagi sejauh kira-kira 200 meter setelah melewati tangga escalator kalau tidak salah ingat dua kali juga.

Semalam di Hongkong, Dua Malam di Shenzhen (II)

Masalah timbul di Counter Imigrasi:
Seperti lazimnnya di setiap Bandara Intrenational, demikian juga di Terminal Ferry Shekou Shenzen yang merupakan terminal International untuk Ferry. Semua penumpang sebelum keluar harus melewati pemeriksaan dokumen ke Imigrasian. Saya antri pada urutan yang terakhir dan di depan saya berdiri Pak Hasrizal Ray asal Medan. Ketika sampai gilirannya, dia melangkah ke loket Imigrasi dilayani oleh seorang petugas perempuan dengan tanda pangkat satu strip di bahunya.