Thursday, January 17, 2008

Jangkar Sudah Diangkat, Pelayaran Segera Dimulai

Oleh: Solo Mamma

Foto: Solo Mamma

Dipagi hari yang masih pekat, lampu kapal-kapal di sekitar kami masih berpendar, beradu bias dengan kilauan cahaya yang menyembul dari gedung-gedung jangkung pencakar langit yang berjejer kokoh membentang sepanjang pantai Jurong, Singapura. Udara pagi masih dingin memeluk pantai. Sepoi-sepoi angin semilir berhembus, belum mampu menyibak pelukan dingin di pagi ini.


Disaat kru rig yang akan shift pagi masih terbaring dalam balutan selimut tebal, tiba-tiba dikejutkan gemuruh suara rantai jangkar yang sedang ditarik beradu dengan dinding besi jalur rantai jangkar. Segenap kru yang masih tidur sontak bangun, mandi dan sarapan, siap menghadapi tugas di siang hari.

Setelah keempat jangkar sudah terangkat semua, maka siang ini pelayaran membelah Laut China Selatan akan dimulai. Semua peralatan dalam pelayaran sudah siap, logistik makanan sudah menumpuk di geladak rig sebagai bekal dalam perlayaran yang akan ditempuh kurang lebih lima belas hari. Demikian juga semua peralatan yang akan digunakan dalam pengeboran minyak dan gas sudah siap semuanya. Diharapakan Rig Transocean akan tetap survive dalam melakukan missinya membor sumur minyak pada kurang lebih 2.000 meter dibawah permukaan air laut.

Seperti dilaporkan sebelumnya bahwa Rig Transocean Legend yang berkapasitas 16.636 ton dalam pelayaran ini kembali akan di giring oleh Anchor Handling Tug Ship (AHTS) Maersk Champion yang berkapasitas 2.887 ton. Jadi pemandangan itu akan tampak bagaikan semut menarik gajah. Pelayaran kali ini akan tetap dibawah pimpinan Mr. Thierry Heudes yang sudah berusia 52 tahun, seorang Perancis sebagai Offshore Installation Manager (OIM), dibantu oleh Mr. Ian John Charmicael seorang yang berkebangsaan Scotlandia bertindak sebagi Barge Captain yang sebelumnya dalam pelayaran kami dari Sakhalin, Rusia ke Singapura di penghunjung tahun lalu adalah Mr. John Laird yang berkebangsaan Inggris.

Gundukan tanah yang menjorok ke laut memanjang dari bibir Pantai Jurong sejauh kurang lebih enam mil adalah merupakan tumpukan tanah yang pernah diributkan media massa beberapa tahun yang lalu di Tanah Air. Bisa dibayangkan kalau proyek reklamai tanah itu diteruskan maka maka luas wilayah Singapura akan bertambah 6 mil, itu berarti garis pantai perairannya akan bertambah pula yang pada gilirannya akan mengklaim pulau-pulau di sekitarnya yang masuk dalam wilayah 12 mil dari pantai akan menjadi wilayah Singapura.



Foto: Solo Mamma


Singapura, Transocean Legend, 18/01/08

No comments: