Friday, January 18, 2008

Jurnal Hari Kedua Pelayaran

Dilaporkan oleh: Solo Mamma

Hari ini (19/01/08), jam 12:00 Rig Transocean Legend berada pada posisi 1º 25’ 111” Lintang Utara dan 104º 30’ 073” Bujur Timur masih di seputaran Kepulauan Riau sedang menyeberangi Selat Karimata, salah satu selat yang lebar dalam gugusan untain Zamrud Kahtuslitiwa Nusantara tercinta, di samping selat Makassar tentunya. Ia terletak diantara Pulau Perca atau Pulau Emas, nama lain dari Pulau Sumatera. Pulau yang membentang dari Utara barat laut ke selatan Tenggara berujung pada Selat Sunda dengan Pulau Kalimantan yang dulunya bernama Pulau Borneo.


Dengan kecepatan jelajah rata-rata 4.5 knots/jam atau 83.3 meter/jam, Rig Transocean Legend yang membawa kru berjumlah 79 orang ditarik oleh AHTS Maersk Champion masih menyusuri gugusan Kepulauan Riau meskipun sudah menempuh perjalanan selama 25 jam sejak keluar dari bibir Pantai Jurong, Singapura. Diperkiran tiba di lokasi pemboran minyak dan bumi di perairan Laut China Selatan pada posisi 19º 48’ 420” Lintang Utara dan 114º 51’ 270” Bujur Timur.

Perjalanan selama 25 jam ini kami masih berlayar dalam naungan cuaca yang sangat bersahabat, dibawah langit berwarna biru dengan gumpalan awan putih berarak menemani kami dalam pelayaran. Laut tenang membiru bagaikan jalan tol yang bebas hambatan, dengan hamparan riak air bak karpet biru membentang luas. Beberapa kapal nelayan dan kapal-kapal cargo lain berseliweran di sekitar kami, mereka berlayar menuju tujuan masing-masing. Disisi kiri kami masih nampak jelas Pulau Bintan tempat kota Tanjung Pinang berada, Ibu Kota Propisini Kepulauan Riau. Daratannya hijau dengan gunung yang menjulang tinggi membuat mata tidak mau berpaling kearah lain. Dari sisi kanan kami sejauh 3 mil melintas 5 buah kapal perang TNI AL beriringan menuju kearah Selatan, kemungkinan sedang berpatroli manjaga laut perairan Indonesia serta melindungi kapal-kapal dari gangguan Bajak Laut. Terbesit rasa bangga dalam diri, dengan peralatan yang sangat minim Angkatan Laut kami tetap berpatroli menjaga kedaulatan wilayah negara tercinta.

79 orang kru yang menyertai pelayaran Transocean dari Singapura ke perairan China kali ini terdiri dari 4 orang Amerika, 4 orang Inggris, 1 orang scotish, 1 orang Belanda, 1 orang Prancis, 1 orang Rusia, 2 orang Australia, 8 orang Pilipina, 3 orang dari Singapura, 1 dari Kanada, 2 orang Malaysia, 2 orang India dan yang paling besar adalah dari Indonesia berjumlah 49 orang.

Demikian jurnal hari ini dapat saya laporkan.

Transocean Legend, 19 Januari 2008

No comments: