Sunday, January 27, 2008

Jurnal Hari Keduabelas Pelayaran

Ditengah asyik membaca komentar-komentar warga kampung panyingkul hari ini, tiba-tiba aku ditelpon Barge Captain, Ian Carmichael, mengabarkan bahwa nanti jam 10:30 waktu setempat akan landing sebuah pesawat Helikopter dari Hongkong. Mendengar informasi itu yang datang dari seorang Barge Captain pastilah tidak bercanda, valid adanya.

Kepalaku disesaki beberapa pertanyaan, apa mungkin ada Helikopter?. Sekarang kan masih di lepas pantai barat Philipina. Lokasi yang kami tuju masih jauh, untuk apa Helikopter datang. Berapa jam harus terbang dari Hongkong untuk mencapai Rig Transocean Legend. Mungkinkah Helikoter take off dari Manila? Duh.. sederet pertanyaan yang timbul.


Tepat Jam 10:00 telepon internalku berdering, lagi-lagi datang dari Barge Captain, “Please ask crane operator to stop crane operation at 10:15, fifteen menute before Chopper landing”.
“Are you sure helicopter will landing on the Rig?” tanyaku ingin mendapat kepastian.
“Yes, confirm, helicopter will arrive here on that time”.

Tepat jam 10:15 aku tekan pesawat pager # 5 dan langsung memberikan pengumuman, Your attention please…3x.., Helikopter will landing in fifteen minutes. Please keep halideck clear. No. crane operation. Thank you. Disusul dengan pengumuman dalam bahasa Indonesia. Perhatian..3x, Helikopter akan tiba dalam waktu lima belas menit, harap crane tidak dioperasikan. Pastikan helideck aman.

“Transocean Legend 3x, this is Romeo Alpha one two three 3x calling, over”. Panggilan terdengar dari radio VHF Ground to Air (VHF GTA).
“Rome Alpha one two three, Transocean Legend read you, go a head”!
“This RA 123 flaying from Hongkong with elevent personal on board (11 POB), ETA on your location at 10:30, Over”!
“Roger, RA 123 flaying from Hongkong with elevent personal on board, ETA on our location at 10:30, Over”!

Sepuluh menit sebelum landing, pilot helikopter meminta Posisi kordinat Rig, Kecepatan dan Arah Angin lengkap dengan arah haluan, sekaligus mengabarkan bahwa sembilan orang penumpang dari Hongkong dan satu orang sedang sakit, butuh bantuan perawatan medic.

Semua pesan dapat kami terima dengan baik, aku konfirmasikan lagi dengan mengulang semua yang diucapkan pilot. Sekalian bertanya apakah orang sakit itu perlu disiapkan tandu. Dijawab, lebih bagus kalau memang memungkinkan.
Aku telepon Klink Rig dan minta agar tandu disiapkan untuk mengangkat orang sakit.

Dua menit sebelum landing Pilot Helikopter mengirim berita, bahwa ada api di pesawatnya. Segera aku umumkan melalui pengeras suara bahwa ada api di peasawat Helikopter. Agar semua Kru, Team Pemadam Api siaga di Helideck dengan alat pemadam api.

Sirene meraung, berbunyi terputus-putus panjang diikuti pengumuman, This is a drill..This is a drill..This a drill, Fire on Helideck. All personnel proceed to your alternative lifeboat station, disusul dalam bahasa Indonesia, Ini hanya latihan..Ini hanya latihan..semua kru segera menuju ke sekoci penyelamat cadangan.

OIM, RSTC, Company Man dan aku sendiri berkumpul di anjungan rig memantau melalui radio handi talki jumlah kru yang sudah berkumpul di stasion masing-masing. Setelah jumlah kru sudah sesuai dengan daftar personil yang ada di rig, maka ruang control dipersilakan menekan tombol sirene berbunyi panjang diikuti perintah agar semua kru berkumpul di sekoci penyelamat masing-masing bersiap-siap untuk meninggalkan rig menyelamatkan diri karena api di Helideck tidak bisa dikuasai.

Demikian latihan kebakaran hari ini berlangsung sukses. Latihan semacam ini rutin dilakukan setiap minggu dengan berganti-ganti lokasi kebakarannya.

Pelayaran kami sampai hari ini (28/1/08) masih dalam cuaca yang sangat bagus, langit bersih berwaran biru, tanpa awan putih berarak, singkron dengan warna laut. Kecepatan Maesk Champion menarik Rig 5.6 knot/jam.

Transocean Legend, 28/01/08

No comments: