Tuesday, January 22, 2008

Jurnal Hari KetujuhPelayaran


Semalam, selepas maghrib tiba-tiba angin bertiup tidak seperti biasanya. Indicator penujuk kecepatan angin begerak pada sekala 25 knot/jam, dan tinggi gelombang mencapai satu meter। Rig sedikit oleng oleh ombak, tirai kelambu melambai-lambai. Happy salah satu temanku merasakan kepalanya sedikit pening, dia seorang bugis yang tidak tahan ombak. Sedikit saja Rig oleng dia sudah ingin muntah. “Goyangan ini aku malah rasakan seperti diayun” kataku agak sombong dengan intonasi bercanda. Dia tersenyum namun getir.
Setelah itu aku minta dia tidur saja, isterahat agar esok pagi bisa segar kembali. Ia naik ke ranjangnya, aku tutup tirai dipanku dan melanjutkan membaca Makassar di Panyingkul. Orang Lise Tak Hendak Memperdaya Lawan Bicara, itu yang kubaca. Selesai akupun tidur dan bangun setelah alram Hapeku membangunkaku jam 05:00 pagi. Sampai jurnal keenam ini ditulis ombak masih menggoyang Rig kami meskipun tidak sebesar semalam karena cuaca berangsur pulih kembali.

Memasuki hari keenam jurnal pelayaran kami tanggal 23/1/08, kami sudah berada pada posisi 4º 46’ 0” Lintang Utara dan 111º 31’ 0” Bujurt Timur, dengan kecepatan rata-rata 5.8 knot/jam. Suhu udara tercatat 28º celcius, kecepatam angin 18 knot/jam. Langit biru cerah, disaput awan putih yang tidak merata bergerak perlahan seolah mengikuti pelayaran kami.

Selama enam hari itu pula National Geoghrapic tontonan favoritku di Televisi tidak mengudara karena antenna kami tidak mendapatkan signal. Apa boleh buat nganggur nonton selama dalam pelauyaran. Sementara teman-teman lain yang hobby nonton video, mereka berkumpul di ruang Televisi. Sedang bagi mereka yang suka bermain game masuk ke ruangan rekreasi memutar play station. Dan aku sendiri diam di kamar membaca buku.

Demikian jurnal hari ini 23/1/08

Transocean Legend

No comments: